RESENSI BUKU
Judul
Buku : Sejarah Intelektual
Pengarang : Drs. Leo Agung S, M. Pd
Cetakan/Terbit : 15 Januari 2013
Jumlah
Halaman : xii + 238
Penerbit : Yogyakarta. Ombak Dua
Sejarah
Intelektual ?
Nama
NIM
Fakultas yang sedang dijalani
Membaca buku ini, kita akan mengetahui tentang arti sejarah
intelektual dan apa arti intelektual bagi kalangan masyarakat atau pembaca.
Adapun untuk pembuatan buku tentang sejarah intelektual bertujuan memperkaya
konseptualisasi mengenai sejarah intelektual terkhusus bagi mahasiswa yang
mengambil jurusan sejarah di Perguruan Tinggi.
Ditulisnya Buku Sejarah Intelektual Oleh Drs. Leo Agung S, M.
Pd karena didorongnya oleh kebutuhan terhadap refrensi tentang sejarah
intelektual yang masih langka di pasaran dan memiliki pemikiran, ide – ide atau
nilai yang berpengaruh dalam kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara dari
masa dulu hingga sekarang.
Pembahasan dalam Buku Sejarah Intelektual terdiri dari 8 Bab
yang dibuka dengan pendahuluan yang mencoba membahas munculnya sejarah intelektual
di Perancis pada abad ke20, dan tentang bagaimana cara mempengaruhi masyarakat.
Adapun bahasan yang di tuliskan oleh Sartono Kartodirdjo adalah mengungkapkan
latar belakang sosio-kultural para pemikir agar dapat mengekstrapolasikan
faktor sosio–kultural yang mempengaruhi. Dengan membaca buku ini kita tidak mudah
jatuh ke suatu pemikiran yang bersifat radikalisme tapi kita dapat mengambil
pemikiran yang penuh dedikasi kepada masyarakat.
Ditambahkan lagi, menurut Leo Agung mengartikan sebuah arti
ideologi ialah pemikiran, ide, nilai-nilai yang mempengaruhi kehidupan
masyarakat, maka sampailah kita pada apa yang disebut dengan ideologi.
Disisi lain Leo Agung mencoba dan mengajak untuk para pembaca
mengetahui tentang arti Intelektual dalam berkehidupan masyarakat, dalam buku
yang dituliskan oleh Leo tersebut menjelaskan dan memaparkan arti dari sejarah
intelektual yang banyak dipakai oleh masyarakat walaupun kebanyakan dari mereka
sendiri tidak menyadari dalm memlakukan tindakan dalam berpikir untuk
berlangsungnya berkehidupan sosial maupun politik.
Pada tahap selanjutnya kita akan membahasa secara informatif
sesuai judul dari Bar yang di utarakan oleh Leo Agung. Pada pembahasan awalk
kita masuk pada Bab 1 yang menjelaskankan awal munculnya sejarah intelektual
dan ideologi adapun untuk menjelaskan sejarah intelelektual itu sendiri,
menurut kuntowijoyo (2003) mengatakan bahwa sejarah pemikiran atau intelektual
selalu mulai dari teks, “pada mulanya adalah teks (dengan ditebalkan oleh
kuntowijoyo sendiri)”. Karenanya tidak membatasi diri hanya pada pemikiran
perorangan dan pemikiran-pemikiran teoritis tetapi juga pemikiran praktis dari
sosiologi pengetahuan adapun untuk Ideologi terkait dengan pemikiran. Ideologi
secara umum ialah sebagai suatu system kepercayaan masyarakat yang berbicara
bagaimana seharusnya political word berjalan atau berlangsung, dengan demikian
ideologi merupakan seperangkat tata nilai yang tersusun secara sistematis,
bulat dan utuh. Demikian pula mengandung : a. asumsi yaitu pandangan umum
tentang apa yang dianggapnya baik yang didukung, dianut dan dijunjung tinggi,
b. kaidah yaitu rincian dari asumsi yang menjadi pegangan atau pedoman;, c.
organisasi yaitu penerapan rincian nilai ke dalam tindakan yang menyangkut
kebersamaan tindakan; ideologi sebagai belief system mengandung unsur
kepentingan, interes dan cita-cita.
Adapun untuk pembahasan selanjutnya kita memasuki Bab 2-3,
apa arti feodalisme dan ideologi tradisional. Feodalisme berasal dari kata
feudum atau fief yang berarti ‘barang yang dipinjamkan’, dan biasanya berupa
tanah yang umumnya berasal dari raja atau yang sering didengar pada kalangan
masyarakat budak sedangakan ideologi tradisional dapat kita lihat dan kita
ingat pada zaman kerajaan seperti kerajaan sriwijaya dan majapahit. Dalam
ideologi tradisional dapat kita liat pada masa kerajaan antara hubungan
patron-client yang menempatkan seorang pemimpin sebagai patron dan rakyat
sebagai client.
Sementara itu, untuk lanjut ke Bab 3 yang memasuki
pembahasan tentang perkembangan
pemikiran modern. Dari perkembangan pemikiran modern yang dituliskan oleh Leo
Agung ada 4 orang yaitu John Locke (1632-1604), Monstesqueiu (1689-1755),
Voltaire (1694-1778), Jean-jacques Rousseau (1712-1778). Dari ke empat tokoh
yang disebutkan tersebut, yang menarik dibahas ialah dari pemikiran dari
Montesqueiu (1689-1755). Ia ahir di
Perancis dan seorang ahli hukum, negarawa dan ilmu pasti. Dalam hasil
pemikirannya Montesqueiu banyak faktor yang turut menentukan, antara lain
jenis, bentuk pemerintahan; faktor lain yang bersifat geografis dan yang
terakhir teori yang terkenal di Eropa pada abad 17-18 ialah teori Trias
Politika.
Lanjut pada Bab 4 yang akan memasuki penegertian ideologi
modern yang membahas arti dari Liberalisme, Kapitalisme dan Imperialisme dan
Kolonialisme. Liberalisme adalah suatu paham yang menghendaki adanya suatu
kebebasan individu dalam segala bidang, baik bidang politik, ekonomi, maupun
agama. Sedangkan arti Kapitalisme menurut Ebenstein, W (1987) mengatakan
kapitalisme adalah system sosial yang menyeluruh lebih dari sekedar tipe
tertentu dalam perekonomian adapun Imperialisme adalah berasal dari kata
imperium dalam bahasa latin yang berarti ‘memerintah’, kemudian arti itu
berubah menjadi ‘hak memerintah’, arti ini pun mengalami perubahan lagi menjadi
‘daerah’ dimana kekuasaan memerintah itu dilakukan’. Dengan ini, maka imperium
selalu dihubungkan dengan kekuasaan dunia. Sedangkan Kolonialisme telah lama
muncul dan dipakai di berbagai pustaka sehingga kata kolonialisme bukan
merupakan hal yang asing lagi. Koloni dapat diartikan orang/masyarakat yang
bermukim di daerah baru yang merupakan daerah asing, sering jauh dari tanahair
atau negara asal, sementara itu menurut Abdulgani (1984: 50) menyatakan bahwa
kolonialisme adalah suatu rangkaian daya upaya suatu bangsa untuk menaklukkan
bangsa lain.
Pembahasan selanjutnya untuk Bab 5 tentang perkembangan ideologi
modern yang tidak jauh dengan pembahasan bab 4. Untuk Bab 5 ini, dalam
perkembangan ideologi modern ada 3 yaitu Nasionalisme, Demokrasi, Sosialisme,
Komunisme, Fasisme. Arti dari Nasionalisme adalah sekelompok masyarakat yang
mendiami wilayah tertentu dan memiliki hasrat serta kemaua untuk bersatu karena
adanya persamaan nasib, cita-cita dan tujuan. Arti Demokrasi bentuk atau
mekanisme system pemerintahan suatu Negara upaya mewujudkan kedaulatan rakyat
atas Negara untuk dijalankan oleh pemerinntahan Negara tersebut. Menurut Ir
Sukarno (1963) menyatakan sosialisme adalah bukan saja merupakan suatu system
masyarakat, sosialisme juga suatu tuntutan perjuangan yakni kemakmuran bersama.
Sedangkan Komunisme banyak dipakai praktiknya oleh Negara Rusia adapun Fasisme
banyak dipakai oleh German pada masanya.
Pada Bab 6 sang penulis Leo Agung mengajak kita untuk
mengetahui peradaban barat dan timur. Peradaban barat pada abad ke 18 banyak ditemui di Amerika
Serikat dan Eropa, tapi juga di belahan dunia, dan ciri-ciri pokok peradaban
barat adalah sekularitas, pragmatis dan hedonisme. Sedangkan untuk peradaban
timur banyak dikenal dari Negara mesir sehingga banyak menyebut Negara tersebut
sebagai peradaban tertua di dunia timur. Pada peradaban timur ini ada 3 aliran
yang terkenal dari kebudayaan timur yakni Konfusianisme, Buddhisme dan Islam.
Ketiga aliran ini telah mempengaruhi seluruh asia lebih dari 2000 tahun.
Ketiganya mengilhami system pendidikan, seni, sastra, perundangan-undangan,
organisasi sosial dan dalam tingkat lebih dalam membentuk “kesadaran kolektif”
yang mendasari hidup yang sadar rakyat Asia.
Untuk Bab 7, kita akan mengetahui perkembangan IPTEK di
Indonesia dan pengaruhnya, adapun dampak dari perkembangan IPTEK bagi Indonesia
antara lain menjaga keserasian dan keseimbangan dengan lingkungan setempat dan
teknologi yang akan diterapkan hendaknya betul-betul dapat mencegah timbulnya
permaslahan di tempat itu yang terakhir memanfaatkan seoptimal mungkin segalam
sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ada. Adapun untuk pengaruhnya
tergantung manusianya sendiri menyaring ilmu dalam segal bidang untuk kemajuan
negar itu sendiri, karena setiap dari perkembangan suatu kegara khususnya dalam
IPTEK pasti ada yang namanya baik dan buruk.
Sebagai Bab 8 atau Penutup, dengan demikian Leo Agung
mengartikan sejarah intelektual adalah sejarah yang mempelajari etos, jiwa,
ide, nilai-nilai yang mempengaruhi kehidupan manusia atau masyarakat, bangsa,
negara dari dulu hingga sekarang sehingga ideologi atau etos kerja menjadi
dasar bagi perubahan dan perkembangan masyarakat, bangsa dan bernegara sedangkan
tujuannya adalah ingin memperoleh gambaran dari wawasan yang luas yang bersifat
intelektual.
contoh resensi buku pengetahuan yang benar
Reviewed by Sepintas Kabar
on
June 01, 2017
Rating:
1 comment:
Mantap ka resensi bukunya, baca juga review buku di Goodreads
Post a Comment