Awal Mula Penamaan Kota Banjarmasin

Kota Banjarmasin yang dikenal sebagai ibu kota Provinsi Kalimantan Selatan sekaligus dengan julukan Kota Seribu Sungai, di tambah lagi masyarakatnya pun menjunjung tinggi kedamaian serta toleransi dalam beragama pada kehidupan sehari-hari.
                                            
           Pemukiman Warga Banjarmasin Tahun 1900

  Sumber foto :  www. Geheugen Van Nederland.com

Apalagi warga Banjarmasin sendiri, masih juga melestarikan adat dan istiadat dari peninggalan urang bahari atau orang yang terdahulu hidup pada masa lalu, di antara hal itu seperti Baayan Maulid, Bamadihin serta bajualan di atas jukung seperti Pasar Tarapung.

Namun dari hal itu, ada kemungkinan sebagian masyarakat yang belum mengetahui asal permulaan munculnya kata 'Banjarmasin' sekaligus juga asal suku Banjar yang kini dapat dilihat masa sekarang.

Berdasarkan sejarah, menurut M Idwar Saleh dan Bambang Subiyakto di dalam bukunya tentang Sekilas Mengenai Daerah Banjar dan Kebudayaan Sungainya Sampai Dengan Akhir Abad 19 (1983/1984), bahwa kata Banjar berasal dari kata Banjarmasih.

Dan Banjarmasih sendiri ialah nama suatu kampung di Muara Sungai Kuin, sebuah anak sungai Barito yang terletak anatara pulau Kembang dan pulau Alalak. Mengapa dinamakan Banjarmasih, sebab daerah banjar ini diperintah Patih Masih, di mana tak lain dari patih yang memerintah orang Melayu.

Lanjut dari buku tersebut, kata Banjarmasih tak lain juga dari pada kampung oloh masih atau kampung Melayu terletak antara kampung oloh Ngaju yang memakai bahasa branggas di sekitar muara sungai Kuin.

Kemudian Kota Banjarmasih lambat laun berubah menjadi Banjarmasin. Adapun perubahan itu resmi diakibatkan oleh catatan resmi Belanda, dalam surat tahun 1664 nama Banjarmasih masih dipakai Belanda, seperti Pangeran Suryanata in Banjarmasch (masih) dan sebagainya.

Akhirnya pada tahun 1733 kota ini sudah berubah menjadi Bandjrrmasing dan menjadi Bandjermasin di tahun 1845. Alhasil berjalannya waktu, kata Banjar bukan lagi kampung, tetapi menjadi sebutan untuk menyatakan identitas suatu Negeri.

Tak berhenti di sana saja, isi dari penulisan di dalam buku tersebut mengungkapkan, asal suku Banjar bermula pada hulu aliran sungai Tabalong, di atas Negara Dipa.