Sejarah wahabi dan pemikirannya
Selama Khalid Basalamah, Riza Basalamah, Bakhtiar Nasir dan ustadz-ustadz Wahabi bebas menyebarkan ajarannya, teroris akan terus bermunculan bak jamur dimusim penghujan.
Tidak semua Wahabi teroris tetapi semua teroris berfaham Wahabi. Dalam fikih, siyasah, tauhid dan manhaj dakwah pelaku teroris di berbagai negara punya kesamaan faham.
Dalam fikih mereka menginduk pada fikih Ibn Taimiyah yang telah direduksi melalui peham Muhammad bin Abdul Wahab dan direduksi lagi oleh Bin Baz dan Utsaimin. Meskipun mengaku Hambali tapi sesungguhnya mereka sudah keluar dari asas madzhab Hanbali.
Dalam politik mereka menjadi kaki tangan Arab Saudi, mereka merepresentasikan ideologi Saudi Arabia yang menentang Iran. Kebetulan Syiah menjadi ideologi Iran. Saudi bukan lawan sepadan bagi Iran, satu-satunya cara Saudi menjatuhkan Iran dengan mengkambing hitamkan Syiah.
Padahal sampai detik ini, baik di dalam maupun luar negeri semua pelaku teroris berfaham wahabi tidak ada satupun yang teridentifikasi Syiah. Jadi siapa sebenarnya yang berbahaya? Dan kenapa yang dimusuhi Syiah. Akal-akalan Arab Saudi saja melalui kaki tangan mereka.
Dalam tauhid jelas mereka sebagaimana Ibn Taimiyah, Ibn Abdul Wahab dan Bin Baz-Utsaimin mereka berfaham mujasimmah, Allah berjisim dan bertempat. Simak saja ceramah dai-dai yang terafiliasi Wahabi, dari YM, Abdullah Gimnastiar, Khalid Basalamah dll.
Dalam metode dakwah, karena mereka membatasi bacaan pada kitab-kitab atau buku yang telah di sensor Bin Baz dan Utsaimin maka mereka tidak memahami dengan baik khilafiyah ulama, perbedaan pendapat ulama dalam masalah furu, cabang agama.
Sehingga mereka menafikan perbedaan pendapat ulama bahkan membuat pendapat baru yang berlawanan dengan konsensus ulama (ijma) dan tidak pernah disampaikan oleh seorang ulamapun. Akibatnya mereka menyerang siapapun yang berbeda dengan kelompoknya, karena tidak sama dengan mereka berarti sesat, bid'ah, Syirik dan pelaku khurafat.
Diantaranya karena alasan-alasan itulah virus Wahabi sangat mematikan, karena mereka yang terinveksi tidak bisa diajak berdialog. Karena otak dan nalar mereka rusak semua kejahatan teroris yang membunuh banyak nyawa mereka anggap rekayasa.
Sekali lagi sebagai untaian kata terakhir bahwa wahabi lebih kejam dengan penyamarannya di dalam bagian umat islam dengan tujuan memecah belah dan merusak i'tiqad kita.
sejarah wahabi dan sosok nyatanya
Reviewed by Sepintas Kabar
on
July 04, 2017
Rating:
No comments:
Post a Comment